Jumat, 08 Agustus 2014

TUGAS WEB


Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih bersifat mentah, sehingga memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berwujut suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep. Sedangkan, Informasi adalah hasil pengolahan dari sebuah model, formasi, organisasi, ataupun suatu perubahan bentuk dari data yang memiliki nilai tertentu, dan bisa digunakan untuk menambah pengetahuan bagi yang menerimanya. Dalam hal ini, data bisa dianggap sebagai obyek dan informasi adalah suatu subyek yang bermanfaat bagi penerimanya. Informasi juga bisa disebut sebagai hasil pengolahan ataupun pemrosesan data.

Perbedaan data dan informasi
Data mencakup fakta dan angka-angka yang relative tidak berarti, yang diubah menjadi informasi oleh suatu pengolah informasi.Informasi memiliki arti bagi pemiliknya. Pengolah informasi menyediakan informasi dalam bentuk lisan maupun tertulis. Informasi berasal dari sumber-sumber internal maupun lingkungan dan digunakan untuk membuat keputusan untuk memecahkan masalah. Komputer mula-mula digunakan sebagai system informasi akutansi (SIA) tapi kemudian disadari memiliki nilai potensi sebagai suatu sitem informasi manajemen (SIM). Selanjutnya perhatian meluas pada system pendukung keputusan (decision support system) DSS, kantor virtual (virtual office) dan systemberbasis pengetahuan (knowledge-based system). Kelima bidang aplikasi ini membentuk system informasi berbasis computer (Computer Based Information Sistem) CBIS.Sejumlah perusahaan yang mula-mula menggunakan computer membentuk departemen computer dan memberi mereka tanggung jawab atas pengembangan system. Praktekini berlanjut dengan unit-unit meliputi para specialist informasi seperti analisis system, pengelola database, specialist jaringan, programmer damoperator. Kita menamakan jasa informasi untuk menggambarkan unit ini.
http://oneway-kurniasurbakti.blogspot.com/2013/05/perbedaan-data-dan-informasi.html

perbedaan blog dan website

 BLOG itu bagian dari website (situs web). Dengan kata lain, blog itu website, tapi website belum tentu sebuah blog. Ibaratnya, website itu sebuah rumah. Yang namanya rumah, tentu ada kamar-kamar (ruangan), seperti ruang tamu, ruang tidur, dapur, dll. Nah, blog itu ibaranya salah satu kamar (ruangan) dalam rumah (website) itu. Clear? Catatan Romeltea

Jadi, ringkasnya, perbedaan antara blog dan website adalah sebuah blog sudah pasti bisa disebut website, karena blog itu bagian dari website. Tapi sebuah website belum tentu disebut blog.
Paparan ringkas berikut ini akan memperjelas identitas blog dan website sehingga kita bisa menemukan perbedaannya lebih jauh lagi.
Perbedaan #1 Pengertian
Kata Wikipedia, blog –singkatan dari web log— adalah situs berisi informasi yang dipublikasikan di World Wide Web, yakni sistem dokumen hypertext (teks yang merujuk pada teks lainnya) yang saling terkait dan bisa diakses melalui intenet.
Website (situs web) –sering disingkat dengan istilah web atau situs saja– adalah sejumlah halaman situs (web page) yang disajikan dari domain tunggal, ditempatkan (hosted) pada sebuah server web, dan dapat diakses melalui jaringan seperti internet ataupun jaringan wilayah lokal (LAN) melalui alamat internet yang dikenali sebagai “Uniform Resource Locator” (URL).
Pengertian ringkas dan sederhana, website adalah halaman (page) yang berisi informasi apa saja dan bisa diakses dengan menggunakan koneksi jaringan internet.
Perbedaan #2 Tampilan
Dari segi desain atau tampilan, dalam hal ini homepage, frontpage, beranda, atau tampilan halaman depan,  ciri khas atau ciri utama blog adalah urutan tulisan (posting), yaitu dalam “urut terbalik”. Posting terbaru paling atas atau paling depan, diikuti posting lama, meskipun tidak selamanya demikian, khususnya kalo pake template blog magazine style atau news style.
Website umumnya memiliki tampilan (desain) lebih menarik ketimbang blog dengan menggunakan desain CSS/HTML Template buatan sendiri. Namun demikian, dari segi tampilan, blog dan web sekarang sulit dibedakan karena sama-sama bagus (atau sama-sama jelek?).
Perbedaan #3 Konten
Dari segi konten (isi), blog biasanya berisi catatan pribadi pemiliknya (blogger) tentang berbagai hal, bisa juga tentang topik khusus. Blog itu awalnya adalah “catatan harian online” (online diary).
Jadi, blog itu sifatnya personal, website pribadi, isinya tentang “kepribadian” sang blogger. Namun demikian, blog saat ini bisa juga dimiliki komunitas, organisasi, atau lembaga, dengan banyak penulis (multi-author). Blogspot membatasi jumlah author maksimum 100 username.
Website biasanya milik lembaga/instansi atau komunitas. Contoh website yang paling umum adalah portal berita (news portal), seperti detik.com, kompas.com, republika.co.id, antaranews.com, dll. yang dimiliki lembaga pers (media online) yang sifatnya komersial.
Contoh website lainnya adalah milik perusahaan yang berupa company profile. Isinya berupa visi, misi, program/layanan, kontak, produk/jasa, struktur organisasi, atau layanan online seperti e-banking (internet banking) atau transaksi online.
Perbedaan #4 Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang digunakan dalam posting blog biasanya informal, tidak kaku dan tidak baku. Umumnya menggunakan gaya bahasa tutur (spoken words) atau bahasa percakapan (conversational).
Website, karena umumnya resmi milik lembaga/instansi atau perusahaan, maka gaya bahasa yang digunakan lazimnya formal atau “semiformal” yang cenderung kaku (baca: baku). Konten website instansi juga biasanya jarang di-update, kecuali mereka punya tim khusus yang mengurusnya (web content editor team).
Perbedaan #5 Domain+Hosting
Blog biasanya tidak menggunakan domain dan hosting sendiri, tapi memanfaatkan platform blog yang sudah ada, tinggal pake, dan gratis, seperti Blogspot dan WordPress. Namun, banyak pula yang menggunakan nama domain sendiri, tapi hostingnya menggunakan blogspot/wordpess.
Website umumnya menggunakan nama domain dan hosting sendiri, yaitu dengan menyewanya kepad provider. Banyak juga yang punya server sendiri. Nama domainnya biasanya sama dengan nama perusahaan/lembaga, seperti telkom.co.id, kementan.go.id, bandung.go.id, bni.co.id, viva.co.id, detik.com, dll.
Namun, banyak juga instansi/lembaga yang menggunakan blog untuk websitenya, yaitu dengan cara menggunakan nama domain sendiri.
Jenis-Jenis Website
Pada umumnya website dibagi dalam dua jenis, yaitu website statis dan website dinamis.
1. Static Website
Website statis yaitu website yang isinya jarang diupdate (tidak berubah-ubah). Ia hanya berfungsi sebagai “kantor online” yang menyajikan informasi tentang profil, produk, jasa, layanan, program, alamat, dan kontak –About Us, Our Service, Contact Us, Our Location, Our Team.
Menurut para ahli, website statis kurang menarik dan “tidak disukai Google”. Pasalnya, mesin pencari lebih mengindeks posting blog atau tulisan ketimbang halaman  statis (static pages).
2. Website Dinamis
Website dinamis kebalikan dari website statis. Isi website dinamis diupdate (fresh content) sesering mungkin, seperti website berita atau news portal.
Nah, dalam hal ini, blog bisa masuk kategori website dinamis karena biasanya isi blog itu selalu diupdate. Meskipun banyak pula blog yang cuma namanya doang, isinya “blank”, lebih statis dari website statis!
Ada juga yang menambahkan jenis ketiga, yaitu website interaktif, yakni website yang berfungsi sebagai forum diskusi online. Namun, jenis ketiga ini tampaknya sudah “gugur” karena website statis dan dinamis pun bisa menyediakan forum disuksi dan interaksi –buku tamu, kolom komentar, forum konstasi (tanya-jawab), dan sebagainya.   (http://www.komunikasipraktis.com/perbedaan-blog-dan-website-situs-web/#.U-mpM3Yilvo).
Referensi:
  1. http://wikipedia.org
  2. http://techiemuse.com/whats-the-difference-between-a-website-and-a-blog
  3. http://www.jeffkorhan.com/2011/11/blog-or-website.html   
  

Langkah-Langkah Membangun Website

Website sudah menjadi bagian tak terpisahkan dengan perkembangan bisnis jaman sekarang. Keberadaan website sudah terbukti mampu memperpendek jarak antara pebisnis dan pelanggannya. Sehingga memungkinkan terjadi hubungan yang harmonis yang memberikan banyak keuntungan pada keduanya. Terlebih satu keunggulan yang sangat dimanfaatkan oleh pebisnis adalah jangakauannya yang tak terbatas, kecuali area yang tidak dapat menerima jaringan internet.
Masalahnya ada banyak pebisnis yang sudah punya ide mengembangkan usaha di ranah ini, namun belum menemukan jalan yang tepat. Terutama saat dihadapkan dengan kebutuhan desain sebuah website. Nah sebelum berpikir jauh tentang desain yang seperti apa, penting bagi Anda untuk memahami tujuan dari sebuah situs web.


Langkah 1. Spesifikasi Website
Dalam membangun website professional penting adanya pembuatan spesifikasi secara lengkap. Mengenai fitur-fitur yang ada di dalam website, deskripsi proyeknya seperti apa, dan seberapa besar support web developer pada customer.
Langah 2. Requirement Gathering
Hal ini penting dilakukan untuk melakukan penggalian lebih dalam lagi tentang apa yang dibutuhkan customer. Termasuk pengumpulan data yang riil dari customer. Syarat mutlak dalam proses ini, web developer tidak diperkenankan melakukan asumsi sama sekali.
Mendefinisikan dan memahami ruang lingkup website dan membuat dokumen yang jelas dan ringkas. Jika perlu membuat sebuah prototype yang akan menjadi control proyek pembuatan website.
Langkah 3. Process understanding and Planning
Sangat penting untuk menyatakan dengan jelas misi pembuatan website, mengidentifikasi menganalisis dan memahami tujuan pemasaran dari bisnis, sehingga ditargetkan berhasil melayani kebutuhan pasar dan point akhir yang sesuai harapan.
Pembuatan dokumen yang jelas dan ringkas penting untuk pemahaman proses dan perencanaan. Berupa, apa yang harus dilakukan dan mengapa, teknologi dan konten yang diperlukan, kerangka waktu yang diperlukan dalam proses itu dan anggaran.
Langkah 4. User Friendly Design
Sebuah desain yang baik adalah yang user friendly, responsive dan memungkinkan pengguna untuk merasa nyaman, tetap membuka situs tersebut dan yang terpenting mencapai tujuan. Karena itu, penting mengetahui dan memahami target pasar. Pada intinya desain lebih baik terlihat masuk akal, ringkas dan mudah.
Langkah 5. User Experience
Dalam membangun sebuah website professional tidak boleh mengacuhkan pengalaman user. Pengalaman pengguna jika diterapkan dengan benar dalam desain website dapat merebut pasar, karena mengetahui pelanggan dan pola mereka dalam menggunakan website, lebih penting daripada hanya konsentrasi pada aspek fungsionalitas dari situs.
Langkah 6. Pembangunan
Yang perlu diingat, kita hanya punya waktu 8 detik saja untuk membuat user malakukan pilihannya. Bertahan pada website atau meninggalkannya karena tidak menarik. Ini berarti proses pengembangan web strategis penting untuk keberhasilan membangun sebuah website profesional.
Mengingat tujuan web, definisinya, target pasarnya, kemudian berlanjut pada informasi yang ingin ditampilkan dalam website. Analisis pun diperlukan untuk menjaga konsistensi informasi dalam sebuah situs. Desain navigasi yang mudah dioperasikan dan proses coding dengan hasil yang bersih dan rapi menjadi point penting di proses ini.
Langkah 7. Testing & Review
Pengujian dan review, memastikan bahwa poin akhir sukses dicapai, sehingga dapat memenuhi tujuan bisnis dari perusahaan. Hal ini perlu untuk memahami fungsionalitas website dan kegunaan dari perspektif pengguna.
Langkah 8. Yakinkan Pengunjung
Pastikan situs web Anda memberikan informasi tentang sejarah bisnis Anda, pengalaman, dan informasi kontak secara rinci, sehingga jika pelanggan ada masalah dan memerluka solusi, mereka bisa dengan mudah menghubungi Anda. Salah satu caranya membuat link di website dengan social media.
Sertakan pula portofolio produk atau jasa pada website. Karena ini akan memberikan gambaran yang jelas atas hasil kerja Anda.
Langkah 9. Pelacakan dan Evaluasi
Untuk mengukur keberhasilan dalam proses pembangunan sebuah website professional dapat dilakukan melalui pelacakan dan evaluasi konsekuen atau analisis lalu lintas website. Hal ini bisa digunakan sebagai acuan untuk mengetahui kebutuhan pengguna dan untuk melakukan perubahan yang diperlukan.
Langkah 10. Pemeliharaan
Pemeliharaan website adalah bagian penting dari pembangunan website professional. Ini penting untuk memahami bahwa pemeliharaan situs tidak hanya terbatas kepengawasan konstan dari aspek-aspek estetika dan fungsional, tapi juga upaya yang terkoordinasi pada bagian editor situs untuk merapikan konten baru, mempertahankan standar grafis dan editorial , sambil memastikan bahwa pemrograman dan keterkaitan dari semua halaman tetap utuh dan fungsional. 

http://www.argiacyber.com/blog/website/langkah-langkah-membangun-website/479/