Data adalah
sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih bersifat mentah,
sehingga memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berwujut suatu keadaan,
gambar, suara, huruf, angka, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa
kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun
suatu konsep. Sedangkan, Informasi adalah hasil pengolahan dari sebuah
model, formasi, organisasi, ataupun suatu perubahan bentuk dari data yang
memiliki nilai tertentu, dan bisa digunakan untuk menambah pengetahuan bagi
yang menerimanya. Dalam hal ini, data bisa dianggap sebagai obyek dan informasi
adalah suatu subyek yang bermanfaat bagi penerimanya. Informasi juga bisa
disebut sebagai hasil pengolahan ataupun pemrosesan data.
Perbedaan data dan informasi
Data mencakup fakta dan angka-angka
yang relative tidak berarti, yang diubah menjadi informasi oleh suatu
pengolah informasi.Informasi memiliki arti bagi pemiliknya. Pengolah informasi
menyediakan informasi dalam bentuk lisan maupun tertulis. Informasi
berasal dari sumber-sumber internal maupun lingkungan dan digunakan untuk
membuat keputusan untuk memecahkan masalah. Komputer mula-mula
digunakan sebagai system informasi akutansi (SIA) tapi kemudian disadari
memiliki nilai potensi sebagai suatu sitem informasi manajemen (SIM). Selanjutnya
perhatian meluas pada system pendukung keputusan (decision support system)
DSS, kantor virtual (virtual office) dan systemberbasis pengetahuan
(knowledge-based system). Kelima bidang aplikasi ini membentuk system
informasi berbasis computer (Computer Based
Information Sistem) CBIS.Sejumlah
perusahaan yang mula-mula menggunakan computer membentuk
departemen computer dan memberi mereka tanggung jawab atas pengembangan
system. Praktekini berlanjut dengan unit-unit meliputi para specialist
informasi seperti analisis system, pengelola database, specialist
jaringan, programmer damoperator. Kita menamakan jasa informasi untuk
menggambarkan unit ini.
http://oneway-kurniasurbakti.blogspot.com/2013/05/perbedaan-data-dan-informasi.html
perbedaan blog dan website
BLOG
itu bagian dari website (situs web). Dengan kata lain, blog itu
website, tapi website belum tentu sebuah blog. Ibaratnya, website itu
sebuah rumah. Yang namanya rumah, tentu ada kamar-kamar (ruangan),
seperti ruang tamu, ruang tidur, dapur, dll. Nah, blog itu ibaranya
salah satu kamar (ruangan) dalam rumah (website) itu. Clear? Catatan Romeltea
Jadi, ringkasnya, perbedaan antara blog dan website adalah sebuah blog sudah pasti bisa disebut website, karena blog itu bagian dari website. Tapi sebuah website belum tentu disebut blog.
Paparan ringkas berikut ini akan memperjelas identitas blog dan
website sehingga kita bisa menemukan perbedaannya lebih jauh lagi.
Perbedaan #1 Pengertian
Kata Wikipedia, blog –singkatan dari web log— adalah situs berisi informasi yang dipublikasikan di World Wide Web, yakni sistem dokumen hypertext (teks yang merujuk pada teks lainnya) yang saling terkait dan bisa diakses melalui intenet.
Website (situs web) –sering disingkat dengan istilah web atau situs saja– adalah sejumlah halaman situs (web page) yang disajikan dari domain tunggal, ditempatkan (hosted)
pada sebuah server web, dan dapat diakses melalui jaringan seperti
internet ataupun jaringan wilayah lokal (LAN) melalui alamat internet
yang dikenali sebagai “Uniform Resource Locator” (URL).
Pengertian ringkas dan sederhana, website adalah halaman (page) yang berisi informasi apa saja dan bisa diakses dengan menggunakan koneksi jaringan internet.
Perbedaan #2 Tampilan
Dari segi desain atau tampilan, dalam hal ini homepage, frontpage,
beranda, atau tampilan halaman depan, ciri khas atau ciri utama blog
adalah urutan tulisan (posting), yaitu dalam “urut terbalik”. Posting
terbaru paling atas atau paling depan, diikuti posting lama, meskipun
tidak selamanya demikian, khususnya kalo pake template blog magazine style atau news style.
Website umumnya memiliki tampilan (desain) lebih menarik ketimbang
blog dengan menggunakan desain CSS/HTML Template buatan sendiri. Namun
demikian, dari segi tampilan, blog dan web sekarang sulit dibedakan
karena sama-sama bagus (atau sama-sama jelek?).
Perbedaan #3 Konten
Dari segi konten (isi), blog biasanya berisi catatan pribadi
pemiliknya (blogger) tentang berbagai hal, bisa juga tentang topik
khusus. Blog itu awalnya adalah “catatan harian online” (online diary).
Jadi, blog itu sifatnya personal, website pribadi, isinya tentang
“kepribadian” sang blogger. Namun demikian, blog saat ini bisa juga
dimiliki komunitas, organisasi, atau lembaga, dengan banyak penulis
(multi-author). Blogspot membatasi jumlah author maksimum 100 username.
Website biasanya milik lembaga/instansi atau komunitas. Contoh website yang paling umum adalah portal berita (news portal), seperti detik.com, kompas.com, republika.co.id, antaranews.com, dll. yang dimiliki lembaga pers (media online) yang sifatnya komersial.
Contoh website lainnya adalah milik perusahaan yang berupa company
profile. Isinya berupa visi, misi, program/layanan, kontak, produk/jasa,
struktur organisasi, atau layanan online seperti e-banking (internet
banking) atau transaksi online.
Perbedaan #4 Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang digunakan dalam posting blog biasanya informal,
tidak kaku dan tidak baku. Umumnya menggunakan gaya bahasa tutur (spoken words) atau bahasa percakapan (conversational).
Website, karena umumnya resmi milik lembaga/instansi atau perusahaan,
maka gaya bahasa yang digunakan lazimnya formal atau “semiformal” yang
cenderung kaku (baca: baku). Konten website instansi juga biasanya
jarang di-update, kecuali mereka punya tim khusus yang mengurusnya (web content editor team).
Perbedaan #5 Domain+Hosting
Blog biasanya tidak menggunakan domain dan hosting sendiri, tapi
memanfaatkan platform blog yang sudah ada, tinggal pake, dan gratis,
seperti Blogspot dan WordPress. Namun, banyak pula yang menggunakan nama
domain sendiri, tapi hostingnya menggunakan blogspot/wordpess.
Website umumnya menggunakan nama domain dan hosting sendiri, yaitu
dengan menyewanya kepad provider. Banyak juga yang punya server sendiri.
Nama domainnya biasanya sama dengan nama perusahaan/lembaga, seperti
telkom.co.id, kementan.go.id, bandung.go.id, bni.co.id, viva.co.id,
detik.com, dll.
Namun, banyak juga instansi/lembaga yang menggunakan blog untuk websitenya, yaitu dengan cara menggunakan nama domain sendiri.
Jenis-Jenis Website
Pada umumnya website dibagi dalam dua jenis, yaitu website statis dan website dinamis.
1. Static Website
Website statis yaitu website yang isinya jarang diupdate (tidak
berubah-ubah). Ia hanya berfungsi sebagai “kantor online” yang
menyajikan informasi tentang profil, produk, jasa, layanan, program,
alamat, dan kontak –About Us, Our Service, Contact Us, Our Location, Our
Team.
Menurut para ahli, website statis kurang menarik dan “tidak disukai
Google”. Pasalnya, mesin pencari lebih mengindeks posting blog atau
tulisan ketimbang halaman statis (static pages).
2. Website Dinamis
Website dinamis kebalikan dari website statis. Isi website dinamis diupdate (fresh content) sesering mungkin, seperti website berita atau news portal.
Nah, dalam hal ini, blog bisa masuk kategori website dinamis karena
biasanya isi blog itu selalu diupdate. Meskipun banyak pula blog yang
cuma namanya doang, isinya “blank”, lebih statis dari website statis!
Ada juga yang menambahkan jenis ketiga, yaitu website interaktif,
yakni website yang berfungsi sebagai forum diskusi online. Namun, jenis
ketiga ini tampaknya sudah “gugur” karena website statis dan dinamis pun
bisa menyediakan forum disuksi dan interaksi –buku tamu, kolom
komentar, forum konstasi (tanya-jawab), dan sebagainya.
(http://www.komunikasipraktis.com/perbedaan-blog-dan-website-situs-web/#.U-mpM3Yilvo).
Referensi:
- http://wikipedia.org
- http://techiemuse.com/whats-the-difference-between-a-website-and-a-blog
- http://www.jeffkorhan.com/2011/11/blog-or-website.html
Langkah-Langkah Membangun Website
Website sudah menjadi bagian tak terpisahkan dengan perkembangan bisnis jaman sekarang. Keberadaan website
sudah terbukti mampu memperpendek jarak antara pebisnis dan
pelanggannya. Sehingga memungkinkan terjadi hubungan yang harmonis yang
memberikan banyak keuntungan pada keduanya. Terlebih satu keunggulan
yang sangat dimanfaatkan oleh pebisnis adalah jangakauannya yang tak
terbatas, kecuali area yang tidak dapat menerima jaringan internet.
Masalahnya ada banyak pebisnis yang
sudah punya ide mengembangkan usaha di ranah ini, namun belum menemukan
jalan yang tepat. Terutama saat dihadapkan dengan kebutuhan desain
sebuah website. Nah sebelum berpikir jauh tentang desain yang seperti apa, penting bagi Anda untuk memahami tujuan dari sebuah situs web.
Langkah 1. Spesifikasi Website
Dalam membangun website professional penting adanya pembuatan spesifikasi secara lengkap. Mengenai fitur-fitur yang ada di dalam website, deskripsi proyeknya seperti apa, dan seberapa besar support web developer pada customer.
Langah 2. Requirement Gathering
Hal ini penting dilakukan untuk melakukan penggalian lebih dalam lagi tentang apa yang dibutuhkan customer. Termasuk pengumpulan data yang riil dari customer. Syarat mutlak dalam proses ini, web developer tidak diperkenankan melakukan asumsi sama sekali.
Mendefinisikan dan memahami ruang lingkup website dan membuat dokumen yang jelas dan ringkas. Jika perlu membuat sebuah prototype yang akan menjadi control proyek pembuatan website.
Langkah 3. Process understanding and Planning
Sangat penting untuk menyatakan dengan jelas misi pembuatan website,
mengidentifikasi menganalisis dan memahami tujuan pemasaran dari
bisnis, sehingga ditargetkan berhasil melayani kebutuhan pasar dan point akhir yang sesuai harapan.
Pembuatan dokumen yang jelas dan ringkas
penting untuk pemahaman proses dan perencanaan. Berupa, apa yang harus
dilakukan dan mengapa, teknologi dan konten yang diperlukan, kerangka
waktu yang diperlukan dalam proses itu dan anggaran.
Langkah 4. User Friendly Design
Sebuah desain yang baik adalah yang user friendly, responsive
dan memungkinkan pengguna untuk merasa nyaman, tetap membuka situs
tersebut dan yang terpenting mencapai tujuan. Karena itu, penting
mengetahui dan memahami target pasar. Pada intinya desain lebih baik
terlihat masuk akal, ringkas dan mudah.
Langkah 5. User Experience
Dalam membangun sebuah website professional tidak boleh mengacuhkan pengalaman user. Pengalaman pengguna jika diterapkan dengan benar dalam desain website dapat merebut pasar, karena mengetahui pelanggan dan pola mereka dalam menggunakan website, lebih penting daripada hanya konsentrasi pada aspek fungsionalitas dari situs.
Langkah 6. Pembangunan
Yang perlu diingat, kita hanya punya waktu 8 detik saja untuk membuat user malakukan pilihannya. Bertahan pada website
atau meninggalkannya karena tidak menarik. Ini berarti proses
pengembangan web strategis penting untuk keberhasilan membangun sebuah website profesional.
Mengingat tujuan web, definisinya, target pasarnya, kemudian berlanjut pada informasi yang ingin ditampilkan dalam website. Analisis pun diperlukan untuk menjaga konsistensi informasi dalam sebuah situs. Desain navigasi yang mudah dioperasikan dan proses coding dengan hasil yang bersih dan rapi menjadi point penting di proses ini.
Mengingat tujuan web, definisinya, target pasarnya, kemudian berlanjut pada informasi yang ingin ditampilkan dalam website. Analisis pun diperlukan untuk menjaga konsistensi informasi dalam sebuah situs. Desain navigasi yang mudah dioperasikan dan proses coding dengan hasil yang bersih dan rapi menjadi point penting di proses ini.
Langkah 7. Testing & Review
Pengujian dan review,
memastikan bahwa poin akhir sukses dicapai, sehingga dapat memenuhi
tujuan bisnis dari perusahaan. Hal ini perlu untuk memahami
fungsionalitas website dan kegunaan dari perspektif pengguna.
Langkah 8. Yakinkan Pengunjung
Pastikan situs web Anda memberikan
informasi tentang sejarah bisnis Anda, pengalaman, dan informasi kontak
secara rinci, sehingga jika pelanggan ada masalah dan memerluka solusi,
mereka bisa dengan mudah menghubungi Anda. Salah satu caranya membuat link di website dengan social media.
Sertakan pula portofolio produk atau jasa pada website. Karena ini akan memberikan gambaran yang jelas atas hasil kerja Anda.
Sertakan pula portofolio produk atau jasa pada website. Karena ini akan memberikan gambaran yang jelas atas hasil kerja Anda.
Langkah 9. Pelacakan dan Evaluasi
Untuk mengukur keberhasilan dalam proses pembangunan sebuah website professional dapat dilakukan melalui pelacakan dan evaluasi konsekuen atau analisis lalu lintas website. Hal ini bisa digunakan sebagai acuan untuk mengetahui kebutuhan pengguna dan untuk melakukan perubahan yang diperlukan.
Langkah 10. Pemeliharaan
Pemeliharaan website adalah bagian penting dari pembangunan website professional.
Ini penting untuk memahami bahwa pemeliharaan situs tidak hanya
terbatas kepengawasan konstan dari aspek-aspek estetika dan fungsional,
tapi juga upaya yang terkoordinasi pada bagian editor situs
untuk merapikan konten baru, mempertahankan standar grafis dan editorial
, sambil memastikan bahwa pemrograman dan keterkaitan dari semua
halaman tetap utuh dan fungsional.
http://www.argiacyber.com/blog/website/langkah-langkah-membangun-website/479/